Minggu, 22 Maret 2009

Liburan ke Bali

Kami beserta kel. Mikoda, kel. Mulyono, Enik dan Dini rekan sekantor melakukan perjalanan ke pulau dewata. Tanggal 13 Maret 2009 kami berangkat dari Jogjakarta menuju Bali.

14 Maret 2009
Tujuan pertama kami adalah menyaksikan Barong Dance yang menceritakan pertarungan antara sifat baik dan jahat yang digambarkan oleh Barong dan Rangda. Setelah menyaksikan keindahan tarian tersebut kami melanjutkan ke Bedugul yang berhawa sejuk dengan danaunya. Kami menikmati hidangan makan siang disajikan secara buffet dengan merogoh kocek Rp 70.000 per orang. Di Bedugul terdapat sebuah Masjid Al Hidayah dan setelah menghadap Allah Tuhan YME perjalanan dilanjutkan ke Pura Taman Ayun di daerah Mengwi kemudian ke Pura Tanah Lot dan sore harinya kita berusah menyaksikan sunset di Kuta Beach, tetapi sayang tidak keburu.


15 Maret 2009

Hari berikutnya adalah berbelanja di Sukawati. Dengan antusias rekan-rekan berburu buah tangan. Setelah cukup puas shoping, perjalanan dilanjutkan ke daerah Kintamani dan Pura Tirta Empul dengan latar belakang Istana Tampak Siring yang merupakan tempat peristirahatan Presiden Soekarno. Sebelum kembali ke Kuta kami mampir di Pura Goa Gajah. Disaat perut mulai keroncongan kita singgah di jalan Tuban untuk menikmati Ayam Betutu dan Lawar khas Bali. Sengaja kita kesana karena masakan dijamin halal. Untuk ayamnya kita coba versi asli dan goreng sedangkan lawarnya polos (di Bali lawar biasanya disajikan dengan disiram darah ayam atau babi).


16 Maret 2009

Hari berikutnya kita lakukan aktivitas water sport di Tanjung Benoa Nusa Dua. Kita sewa kapal dengan glass bottom sehingga kita bisa melihat aneka jenis ikan hias dibagian bawah kapal. Kapal menuju ke Penyu Island untuk menyaksikan aneka hewan yang dilindungi. Setelah itu kita kembali ke pole station. Selanjutnya saya mengajak DC anak saya untuk menaiki banana boat dan ditengah teluk banana boat digulingkan. Saya mencoba meraih DC dan mengabaikan kaca mata minus hitam saya. Hilanglah kaca mata tersebut. Tetapi paling tidak DC telah menjalani pengalamannya. Setelah makan masakan sunda perjalan dilanjukan ke GWK dan pura Ulluwatu. Rencana kita akan menyaksikan tarian kecak di senja hari di pura di tepi tebing tetapi tidak terlaksana. Di senja hari kita menyaksikan sunset di Jimbaran Beach, dan lagi-lagi gagal kita saksikan karena tertutup awan.



17 Maret 2009

Hari berikutnya saya, Pak Mikoda dan Pak Mulyono akan mengikuti rafting. Di jemput jam 09.00 WITA kita menuju ke tempat rafting. Setelah menempuh perjalanan 1 jam melewati daerah batu bulan sampailah kita di tempat yang dituju dan disana telah berkumpul turis antara lain dari Japan, Spain, Singapore dll. Team kami dengan Kapten Agus dengan ditambah Brian dari USA serta Sharivan dari Thailand mengarungi sungai yang cukup deras. Istilah yang digunakan dalam rafting antara lain forward, backward, boom-boom dan lainnya. Selama rafting sangat menyenangkan. Sore harinya kita mencoba menyaksikan sunset di Kuta Beach, dan akhirnya kita dapat menyaksikan sunset dengan indah.


18 Maret 2009

Di hari ini kel. Mikoda dan Mulyono kembali ke pulau Jawa, dan sebelumnya sehari yang lalu Enik dan Dini juga telah kembali ke Jawa. Tinggal kami yang masih melakukan perjalanan wisata. Kami menyewa skutermatic Mio dengan biaya sewa Rp 60.ooo di daerah Poppies I. Kita berkeliling Kuta. Rencana akan membeli buah tangan di Joger tetapi bertepatan dengan galungan tempat yang dituju tidak buka. Perjalan dilanjutkan ke Denpasar. Udara sangat terasa menyengat dan membakar kulit. Sepanjang pesisir Kuta, Senggigi dan Legian disesaki oleh turis mancanegara yang sengaja berjemur di bawah terik matahari. Setelah capai berkeliling kita arahkan Mio kembali ke Kuta.


19 Maret 2009

Kita terbang ke Jogjakarta dan menikmati soto di daerah Gejayan sambil bernostalgia sebelum kembali ke Semarang.

1 komentar:

Ayumi Galuh mengatakan...

Bali emang ga ada matinya...

http://www.tanahlot.net